Langsung ke konten utama

Unggulan

Sesaat Sebelum Melebur

Di hatiku aku menyisakan sedikit tempat untukmu. Walau lebur aku dalam waktu dengan kata-kata yang tak sempat terucap ketika bus itu melintasi gedung-gedung tinggi,  setidaknya kita pernah bernapas di tempat yang sama. Dan kau membawa napas itu kemanapun,  barangkali hingga udara dalam tubuhmu kembali ke atmosfer  yang entah kemana ia 'kan melanglang buana.

Kepada Tulip yang Bermekaran di Seperempat Malam

Sungguh, hanya senyummu yang kumiliki di anganku. Kukira helai demi helai rambut harummu. Agar malam tahu, aku senantiasa terjaga di balik teduh alismu, sembari berpesan kepada bulan agar gelap tak cepat berlalu.


Kita kembali bermesra setelah berhari-hari hilang rasa. Sungguh besar rasa 'tuk kutakan: tak berkurang sedikitpun cinta di tanganku, dan kini yang ada di tanganku adalah tanganmu.


Mata yang berkaca-kaca itu 'tuk sesekali bercermin ke masa lalu, menatap ruang-ruang kecil di rumah sederhana yang kita bangun. Hingga tiba masanya kepada penyucian diri, aku mohon janganlah berpaling dari diri ini.


Sumbawa Besar, 26 Januari 2025

Untuk Pratiwi.

Postingan Populer