Langsung ke konten utama

Unggulan

Setengah Tahun Menabur Harap

Sampai saatnya, tetesan hujan terakhir telah jatuh; matahari kan selalu menemani angin, menceritakan keluh kesahnya dikala mendung. Sampai saatnya, angin terakhir telah berembus; matahari kan selalu menemani manusia. menceritakan keluh kesahnya dikala malam. Sampai saatnya, namaku telah hilang dari ingatanmu; aku kan selalu menemanimu. merangkul keluh kesahmu di dalam doaku.

Menjelang Setengah Tahun Menabur Harap

Satu semester?

seperti menimba ilmu saja,

tapi ada benarnya.


Teringat di benakku,

di hari pertama sekolah.

tak sadar pipiku mengejar telinga,

saat selayang pandangku jatuh

tepat di binar matamu.


berani hati kuperkenalkan diri.

menjabat tangan halusmu,

tertiup bayu panjang rambut hitammu

harum, menusuk hati hingga berdelusi


sesampainya di khayalan,

kau hadir di angan-angan:

berdua kita duduk di taman,

merdu suaramu berbicara dengan bisikan

"bangunlah, kau tidak berangan"

jawabku:

"siapa bilang ini soal angan?"

Postingan Populer