Langsung ke konten utama

Unggulan

Belulang

Hingga waktunya, mata tak lagi melihat keindahanmu; telinga tak sanggup mendengar merdu tawamu; dan mulut tak lagi bisa mengungkapkan rasa, waktu seolah terhenti. Dan aku, lahir di sana sebagai tulang belulang yang satu persatu hancur ditelan impian. Biarlah aku terkubur bersama impi-impi itu Suara yang kian sayup satu persatu dan kusisakan sedikit senyum untukmu.

Izin

Izinkan aku,

sekali lagi memeluk waktu

dan menaruh sedih sepiku

bersamamu.


Izinkan bagiku,

'tuk mengulang perjalanan

dan mengerti makna dibalik senyummu.


Barangkali di ujung perjalanan,

kita bertemu lagi:

izinkan kupenuhi janjiku,

untuk hidup bersamamu selalu.


-Sumbawa Besar, 21 Januari 2025 

Postingan Populer