Langsung ke konten utama

Unggulan

Setengah Tahun Menabur Harap

Sampai saatnya, tetesan hujan terakhir telah jatuh; matahari kan selalu menemani angin, menceritakan keluh kesahnya dikala mendung. Sampai saatnya, angin terakhir telah berembus; matahari kan selalu menemani manusia. menceritakan keluh kesahnya dikala malam. Sampai saatnya, namaku telah hilang dari ingatanmu; aku kan selalu menemanimu. merangkul keluh kesahmu di dalam doaku.

Maafkan Aku, Kota

Aku sibuk menghitung genangan;

Yang tertidur di tengah kota,

Ketika awan kembali gembira.


Senyum murung,

Yang terpampang di wajahnya,

Melukis kehilangan asa,

Yang kabur termakan dunia.


Aku sibuk mendengar tangisan bayi;

Di bawah kemilau kota,

Dan megahnya gedung tinggi.


Tetesan air matanya;

Memberi luka di atas duka,

Tangannya lemah diborgol nafsu dunia.

Hanya sunyi;

Yang menjadi saksi,

Dia tertelan bumi.

Postingan Populer