Langsung ke konten utama

Unggulan

Setengah Tahun Menabur Harap

Sampai saatnya, tetesan hujan terakhir telah jatuh; matahari kan selalu menemani angin, menceritakan keluh kesahnya dikala mendung. Sampai saatnya, angin terakhir telah berembus; matahari kan selalu menemani manusia. menceritakan keluh kesahnya dikala malam. Sampai saatnya, namaku telah hilang dari ingatanmu; aku kan selalu menemanimu. merangkul keluh kesahmu di dalam doaku.

Merajut Asa di Tanah Asing | Menghadirkan Faisal Faizan (Zan)

Kutapaki kaki di kota ini

Penuh dengan hiruk-pikuk kehidupan;

Bisingnya suara roda yang berputar,

Serta manusia yang lalu-lalang, 

Merajut asa,

Di tanah asing.


Teringat sebuah wejangan dari Ina',

Yang selalu mengalir di setiap langkahku:

"Jagalah dirimu nak, jangan lupakan tujuanmu"

Pesannya, di pagi itu.


Mataku terbuka. berbagai petuah terbukti sudah

Terpontang-panting langkahku mencari makan di megahnya kota.

Kota yang mereka kata adalah surga, namun neraka yang kurasa!


Aku masih di sini, di tempat yang sama:

ketika kuucapkan pamit dan salam cintaku kepada Ina',

Melalui sebuah telepon umum yang tertancap di Terminal Mallengkeri.


Berdiri di tengah kota,

dimana segala variasi sosial mewarnai kehidupan.

tak jarang remang malam melintang

di langit kelam dihiasi bintang-bintang


Kini;

Sukmaku terbangun dari mimpi:

di tengah hamparan manusia yang lapar;

yang berpindah teduh,

dalam mencari nafkah;

terisak raut di wajahnya

demi sesuap nasi untuk anak istri tercinta

Postingan Populer