Langsung ke konten utama

Unggulan

Setengah Tahun Menabur Harap

Sampai saatnya, tetesan hujan terakhir telah jatuh; matahari kan selalu menemani angin, menceritakan keluh kesahnya dikala mendung. Sampai saatnya, angin terakhir telah berembus; matahari kan selalu menemani manusia. menceritakan keluh kesahnya dikala malam. Sampai saatnya, namaku telah hilang dari ingatanmu; aku kan selalu menemanimu. merangkul keluh kesahmu di dalam doaku.

Rintik Pilu

apa yang kau mengerti soal hujan, sayang?

sedap aroma tanah,

pun tak pernah kau cium.

hanya riuh gemercik air;

yang menggangu telingamu.


matamu berbinar melihat teja

di balik senyuman mentari kala senja

tapi,

apa yang kau mengerti soal teja, sayang?


bahkan teja tak sempat pamit;

kepada mentari,

yang 'kan berpulang ke balik bukit.


surya pulang ke surga;

katanya mati di balik teja,

sudah lelah memberi cahaya,

kelam bersinar ditemani candra.


riuh gemercik air di malam kelam,

wangi semerbak di tanah yang basah

barangkali dalam ilusi kau tak menduga.

tapi siapa bisa duga?

Postingan Populer